Explore

Selasa, 24 Oktober 2017

[ Phuket Island ] Phuket ! Here I Come ! Bandara International Phuket ke Patong


Begitu memasuki pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur tujuan Phuket, nuansa nya udah berubah. Liburan! Terasa dari penampakan penumpang-penumpang pesawat yang seakan-akan mau ngomong, “ini nih gue mau bersenang-senang, mau liburan, mau renang. Panas-panasan juga ga masalah, gosong bodo amat yang penting gue bahagia,” hahahahah, kurang lebih begitu. Bercelana pendek dengan beraneka warna, beberapa memakai singlet, lengkap dengan kacamata hitam. Bahkan sebelah saya full make up ala-ala peserta mau naik panggung final Miss Universe yang gayanya sok cool tapi selfie mulu dengan beragam gaya!



Flight saya terasa lancar dari mulai take off sampai landing. Sempet hujan deras sebelum landing tp ga ada turbulensi berarti yang saya rasakan tuh, karena saya tidur pulas ! Hahahaha. Hal ini efek saya tidur di Bandara KLIA malamnya dengan kualitas tidur yang minim.

Bangunan di Bandara International Phuket terasa baru. Dari gate imigrasi langsung diarahkan untuk ke lantai dasar ke arrival gate. Saya langsung cari info buat shuttle bus ke tengah kota dan cari konter yang jual simcard telephone seluler.



Saya sempat cek grab car harganya sekitar 400an ribu, kalau dibagi bertiga jadi seratusan ribu. Tapi di dekat saya beli simcard HP ada shuttle bus, kaya semacam Damri kalau di Bandara Soekarno Hatta. Di konter bus ini ada banyak pilihan, ada taksi yang lebih eksklusif atau pakai shuttle bus seperti saya yang sharing dengan beberapa penumpang lain namun lebih murah. Untuk shuttle bus harganya beragam tergantung tujuan. Ke daerah Patong 180 Baht per orang. Tujuan-tujuan lain antara 150-200 an Baht per orang. Setelah membayar saya diberikan kertas tiket shuttle bus berwarna kuning dan disuruh menunggu di taman di luar bandara. Menunggu sebentar saya disamperin petugas yang mengecek tiket.

Begitu shuttle bus saya datang tiba-tiba hujan turun. Duh kampret nih masak pengalaman pertama di Phuket langsung hujan di hari pertama. Mana cuman dua hari. Bertiga sama temen saya khawatir kalau hujan ga reda-reda. Perjalanan 45 menit dari bandara ke Patong semuanya ditemani dengan hujan deras yang membuat saya galau abis. Alamat tiduran doang di hotel ini maaah.

Di tengah-tengah perjalanan, mobil saya berhenti di sebuah ruko pinggir jalan. Lokasinya ga rame, dan masi ada diselingin tanah-tanah kosong berumput liar di sepanjang jalan. Mirip kaya jalanan menuju daerah Gunung Kidul di Jogja. “Ini maah kaga kaya di luar negeri,” kata temen saya, haha.



Kita semua disuruh turun dan masuk ke sebuah ruko tadi yang ternyata adalah kantor Tour and Travel. Sopir shuttle bus nyuruh saya ngomong ke petugas tujuan hotel saya dimana. Oooooh ini buat ngedata kita mau kemana. Tapi seperti dugaan sebelumnya ini mah ada jualannya alias marketingnya juga. Karena saya ditawarin berbagai macam paket tour, yang pasti dijamin mahal ! Tapi untuk menjaga nama baik sebagai turis Indonesia yang ramah dan murah senyum saya ga serta merta nolak. Saya ladenin basa-basi si mbak-mbak yang sebenarnya ramah dan baik hati. Saya sekalian tanya tentang tour ke Phi Phi Island dan James Bond Island. Daaaaan ternyata beneer ! Harganya mahal paraah. Masa dijual tarif untuk tour ke pulau 1200 Baht per orang, itupun setelah diskon yang sebelumnya 1450 Baht. Kenapa saya bilang mahal? Saya udh pernah riset dan tarif tour itu kisaran 350 sampai 500 an Baht per orang. Tergantung operator tour dan jenis layanannya.

Saya ga serta merta langsung nolak. Saya masih ladenin tawarannya dengan sambil senyam senyum dan  basa-basi sok tertarik (aduuuuh basi banget gueeeeee!). Hingga pada akhirnya saya mengeluarkan jurus ampuh untuk menolak dengan tetap terkesan elegan. Saya minta kontak tour ini, dan nanti kalau mau ambil tour akan saya hubungi by phone. Tapi mbaknya bilang ga bisa booking by phone. Aaaaah yasudah saya dengan lantang bilang saya gamau ! hahahaha.





Perjalanan berlanjut dengan masih gerimis-gerimis syahdu. Saya sampai di Days Inn Hotel Patong dengan masih gerimis. Saya checking lebih awal dan ketemu resepsionis cantik! Namanya Miss Mena, haha. Drop barang dulu deh sambal merebahkan punggung ini yang kasian ga nempel Kasur semalaman.

Kamis, 12 Oktober 2017

Traveling Part 2 - Night Stay In the Airport

Waktu liburan yang mepet, mau ngirit budget alias gamau yang mahal-mahal tapi bisa dapat banyak (trend jaman sekarang banget bukan) menjadi dasar saya nginep di Bandara. Nginep  di bandara? Ya saya stay semalam di bandara, beneran tidur di bandara (baca: dari pada nginep di hotel yang berarti bayar extra, hahahahaha).

Kenapa bisa begitu?
Ini bukan cuma soal biar ngirit doang kok, tapi emang ada alasannya.
Flight saya ke Kuala Lumpur dari Jakarta jam 9 malam, nyampe KL sekitar jam 12 malam. Tapi flight saya delay 2 jam an, jadi saya nyampe KL udah hampir subuh, awalnya rencana bias tidur di bandara 6 jam an, jadi Cuma sekitar 3 jam.


Jadi saya memutuskan nginep di bandara karena memang flight saya berdekatan, tengah malam saya nyampe KL, pagi jam 7 sudah dilanjutkan ke Phuket. Ribet banget kan kalau harus ke hotel dulu, pakai jadi harus bayar lagi hahaha. Selain itu alasan saya juga bisa diterima kok. Saya kalau tidur di hotel kan enak ada kasur, selimut, bantal. Naaah kalau tidur nya keenakan bisa-bisa saya kesiangan dan telat flight saya ke Phuket tadi, hahaahhaha alasaaaan !!!

Tidur di bandara KL juga enak lumayan kok, dan banyaaaaak temannyaaaaaa. Ada yang di mencar-mencar di titik-titik tertentu. Ada juga yang di satu area yang banya banget bergelimpangan manusia-manusia tidur dengan berbagai penampakan. Saya memilih tidur di dekat gate keberangkatan saya ke Phuket.

Tapi namanya tidur di airport ya apa adanya. Tinggal cari aja sofa yang nyaman, sekalian yang deket colokan buat ngecharge beragam gawai yang kita punya.

Selain alasan di atas, saya memutuskan bermalam di airport karena lebih efektif. Kenapa?
Bisa saja saya berangkat dengan jadwal first flight dan malamnya bisa tidur di rumah dengan enak. Tapi itu ga efektif. Saya nyampe Phuket bisa sore hari. Pagi untuk flight Jakarta – KL, dan siang untuk fligh KL-Phuket. Kalau malam nya saya sudah di KL dan paginya dilanjut ke Phuket kan siang saya sudah nyampe Phuket.


Sekali lagi, jalan-jalan dengan waktu yang super mepet kaya saya emang kudu pinter-pinter atur waktu.

Jumat, 06 Oktober 2017

The Best Airlines in the World 2017 !

Menyambung postingan saya sebelumnya tentang agenda jalan-jalan saya yang dimulai dengan pesawat delay, beberapa waktu kemarin saya menemukan daftar peringkat maskapai penerbangan di dunia. Dan dengan bangga saya ingin sampaikan bahwa pesawat Indonesia masuk ke dalam daftar 10 besar ! Membanggakan bukan?

Berikut ini daftarnya :
Bisa dilihat pada gambar di atas yang saya ambil dari akun instagram seasia, Garuda Indonesia sebagai maskapai plat Merah masuk ke peringkat 10 ! ! Wow. Dan dari daftar di atas maskapai terbaik didominasi oleh maskapai dari Asia !

Oh ya, untuk lebih lengkapnya berikut ini saya juga menemukan list 100 maskapai penerbangan terbaik tahun 2017.


Dengan daftar di atas bisa dilihat maskapai mana saja yang masuk ke daftar 100 terbaik. By the way, maskapai yang saya pakai waktu liburan dengan Rute Jakarta - Kuala Lumpur kemarin bahkan tidak masuk 100 besar. Iyalaaaaah, hobi nya delay mulu (tapi masih banyak yang pakai), hmmmmmm.