Hi !
Saya menulis lagi, dan kali ini saya ingin menulis tentang
Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN). Ini tulisan PPAN saya pertama di blog.
Sebelulmnya pengalaman di PPAN sudah saya share terlebih dahulu di facebook dan
instagram.
Awal semester pertama di bulan Maret/ April seperti ini
sedang ramai dibuka pendaftaran untuk Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di
berbagai provinsi di Indonesia. Untuk kamu yang ingin mendaftar program dengan
6 negara tujuan harus bersiap-siap di bulan-bulan tersebut. Seleksi akan
dilakukan di provinsi masing-masing sesuai KTP dengan waktu yang berbeda-beda. Untuk
Jawa Tengah, pendaftaran sudah dibuka sampai 6 April, jadi silakan kepoin
langsung di www.pcmijateng.com
Pria-pria delegasi Jawa Tengah untuk PPAN 2015, ditambah alumni ASVI 2014. Dwiyan (India), Ulfa (India), Dhito (Jepang-ASEAN), saya (Korea) |
Saya sendiri join PPAN 2015 untuk program Indonesia-Korea
Youth Exchange Program (IKYEP). Seleksi saya lakukan di bulan April atau Mei
tahun kemarin dan program dilaksanakan di bulan Oktober dan November. Di
semester pertama awal adalah jadwal seleksi, dan keberangkatan program di
semester kedua (Agustus-Desember), berbeda untuk tiap program. Penjelasan
program saya jelaskan lain waktu ya, atau kepoin web dan socmed PCMI juga
boleh. Saya di sini lebih ingin berbagi tentang bagaimana saya akhirnya bisa
daftar PPAN, ikut seleksi, hingga akhirnya lolos seleksi untuk bisa join PPAN.
Jadi, saya pertama kali tahu tentang program PPAN di tahun
2012 karena melihat poster yang ditempel di mading kampus. Kesempatan untuk
jadi Duta Muda Indonesia, terlebih dengan pilihan negara yang beragam, membuat
saya memutuskan untuk mendaftar. Waktu itu berkas yang harus saya urus memang
lumayan banyak, tidak jauh berbeda dengan berkas seleksi tahun ini. Semua
berkas selesai saya dapatkan dan saya kirimkan ke panitia seleksi. Selang
beberapa hari keluarlah pengumuman peserta yang lolos administrasi, nama saya
masuk di sana. Akhirnya saya kepo di internet mengenai bagaimana seleksi PPAN.
Meskipun saya tidak paham bagaimana gambaran detailnya, secara umum saya tahu
sistem seleksinya.
Karena menggunakan sistem gugur, saya update beberapa info
mengenai Jawa Tengah dan terkait info negara tujuan untuk persiapan seleksi
awal tertulis. Saya baca-baca buku yang memuat info terkait dan browsing di
internet. Hingga saat hari seleksi tiba, saya berangkat ke Semarang. Seleksi
tertulis dimulai. Kalau tidak salah ada 100 soal, dan saya terheran-heran
karena saya hanya yakin dengan 50 jawaban saya, bahkan mungkin kurang, haha.
Dalam hati saya merasa bego ga bisa jawab pertanyaan di tes tertulis dengan
baik. Benar saja, saat diumumkan yang lolos seleksi tertulis, nama saya tidak
ada di 10 peserta tersebut.
Akhirnya saya pulang ke Solo, saya gagal di PPAN 2012. Berhenti?
Tidak. Singkat cerita karena saya merasa bego ga bisa lolos tertulis, saya
memutuskan langganan koran Kompas. Kenapa? Karena tes waktu itu memang banyak
yang mengenai pengetuan umum. Saya memang masih penasaran buat ikutan PPAN
lagi, dan ini jadi semacam langkah yang coba saya usahakan, hehe. Tahun
berikutnya saya mau daftar PPAN, tapi ternyata kuota untuk laki-laki tidak ada.
Saya tunggu lagi tahun berikutnya. Tapi karena suatu hal saya ga bisa daftar.
Akhirnya saya fokuskan lagi untuk memperbanyak pengalaman di dalam maupun luar
kampus. Hingga akhirnya muncullah pengumuman seleksi PPAN 2015 dengan pilihan
negara Korea, India, dan Jepang-ASEAN. Pilihan saya jatuhkan ke Korea, negara
asal SNSD dan Super Junior, hehe.
Saya hadapi seleksi dengan segala macam persiapan yang saya
lakukan dari tahun 2012. Ini semacam perjuangan yang patut diperjuangkan. Tes
tertulis dimulai, saya buka soalnya. Saya lebih percaya diri ketimbang tahun
2012 kemarin. Selesai tes tertulis, pengumuman pun keluar. Saya memang lebih
yakin dari tahun sebelumnya, tapi dengan ratusan peserta lain dan hanya diambil
10 tiap program yang lolos seleksi tertulis, saya senewen juga. Hingga nama
saya pada akhirnya masuk 10 besar program IKYEP. Tahu perasaan saya waktu itu?
Saya dalam hati bilang, “Akhirnya saya udah ga bego lagi,” hahahahaha.
Langganan koran Kompas 2 tahun berbuah manis, hehe.
Lanjut seleksi FGD. Group saya kebagian tema pariwisata,
saya pun diam-diam girang karena saya cukup menguasai tema ini. Kata orang,
mungkin ini yang disebut “semesta mendukung”.Diskusi dalam FGD berjalan
dinamis, cara pandang masing-masing peserta dikeluarkan. Senewen waktu
pengumuman 5 besar untuk lanjut di tahap wawancara pun masih terasa. Tapi
kelegaan muncul saat nama saya masuk 5 besar IKYEP! Saya bersyukur, “saya udah
ga bego lagi, dan berhasil lolos FGD”, haha.
Saat wawancara, saya jadi lebih percaya diri. Saya
selesaikan semua pos dengan lancar. Waktu unjuk bakat, saya membawakan seni
pedalangan mengadobsi “Wayang Kampung Sebelah”. Ternyata juri waktu itu kenal
dengan pak Jlitheng sang pembuat wayang, saya waktu interview juga sempat
ngobrol soal wayang ini. Selesai semua rangkaian seleksi saya pulang ke Solo
dengan perasaan lega sambil harap-harap cemas.
Pengumuman kandidat yang lolos ternyata telat beberapa hari.
Saya makin galau menunggu pengumuman, haha. Sampai pada hari Jumat dan saya
dapat pesan whatsapp dari PCMI Jateng, saat saya buka saya juga sudah tergabung
di group PPAN 2015, saya sempat ga percaya. Saya cek web PCMI Jateng, benar
saja nama saya terpilih menjadi delegasi Jateng untuk IKYEP 2015! Sensasi saat
buka pengumuman itu bahkan masih teringat jelas sampai sekarang (serius ini ga
lebay, haha). Saya kadang suka senyum-senyum sendiri mengingat bagaimana
perjuangan untuk lolos PPAN ini.
Seleksi PPAN 2016 |
Jadi untuk pemuda-pemudi yang ingin mendaftar PPAN tahun
ini, ga perlu minder ga perlu khawatir. Kalau ngomongin pengalaman dan
networking, kamu bakal dapat banyaaaak buangeeeet. Ga perlu minder dan takut.
Karena kalau kamu takut ga lolos, saya justru pernah gagal.
Untuk yang belum daftar silakan kepoin www.pcmijateng.com atau via facebook twitter dan instagram. Untuk yang sudah daftar, semoga berhasil. Sampai jumpa
di seleksi PPAN 2016 di Semarang!
Kalau mau tanya-tanya soal PPAN juga bisa kontak saya di
line @ericoffe