Postingan
kali ini mengenai tragedi saya sewaktu proses pemilihan Putra Putri Batik
Nusantara. Tragedi ini berhubungan dengan air, dan terjadi dua kali, duuuuuh.
Pertama,
terjadi saat tahap seleksi semifinalis di Jakarta. Peserta dari seluruh
Indonesia, hasil audisi lokal di 17 kota, menjalani test untuk menjadi finalis.
Proses seleksi dilakukan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada
tanggal 6 September. Saya sudah tiba sehari sebelumnya dan menginap di Maxone
Hotel daerah Sabang, Jakarta. Saya shared room bareng semifinalis dari
Semarang.
Proses
seleksi terbagi dalam dua shift. Saya dapat shift siang dan teman saya dapat
shift pagi. Besoknya pagi-pagi buta teman saya sudah bangun untuk siap-siap menuju
tempat test, sementara saya masih enak tiduran di kasur, hahaha. Setelah
sarapan, teman saya berangkat dan saya kembali ke kamar. Sempat kembali tidur
dan dapat sekitar satu setengah jam, hahaha.
Akhirnya
saya mandi dan bersiap-bersiap. Jam 10.30 siang saya masih santai karena test
masih jam 12 dan perjalanan tidak sampai 20 menit. Tragedi terjadi saat saya
akan mencuci tangan. Saat kran diputar, dengan semena-mena airnya muncrat luar
biasa banyak ke celana saya. Ga tanggung-tanggung, setengah celana basah. Panik
jelas, karena kamar hotel ini tidak dilengkapi dengan hair dryer atau alat
pengering lainnya. Salah satu langkah yang terpikir waktu itu adalah mengelap
dengan handuk. Alhasil saya sampai di Kemenparekraf jam 11.45. Celananya ga
basah sih, cuma rada dingin aja, hahaha
Tragedi
kedua lebih drama lagi, dan ini hampir membuat saya lemas di tempat (ini
seriusan). Oke, jadi kejadiannya saat Grand Final Putra Putri Batik. Acaranya di
Auditorium gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, 28 September. Acaranya terbagi ke
dalam beberapa bagian. Nah, tragedi ini terjadi benar-benar di awal acara.
Outfit waktu itu adalah batik casual dengan bawahan chinos panjang. 14 finalis
putra sudah siap di back stage. 30 menit sebelum on stage, saya memutuskan
untuk buang air kecil. Selesai buang air kecil, saya berniat mencuci tangan.
Karena wastafel sedang dipakai teman saya, akhirnya saya pakai shower untuk cuci tangan.
Daaaaaaaaaan, saat saya memutar kran shower, kepala shower langsung bergerak
liar tak terkendali ! Hasilnya celana chinos saya basaaaaaah ! Aaaaaarghhhhh !!
Saya
langsung lemas, berbeda dengan celana kain di tragedi pertama yang lebih tipis,
celana chinos lebih tebal dan tidak mungkin kering hanya dengan dilap. Apalagi
sebentar lagi sudah on stage. Di kepala saya sudah terbayang akan naik panggung
dengan celana basah ! Duuuuuh !! Tiba-tiba saya teringat, Elsana finalis dari Jogja membawa
dua celana chinos. Akhirnya saya samperin dan pinjam ! Ajaibnyaaa, celananya
satu merek dengan celana saya yang basah, dan saat saya coba pas ! Rasanya tuh
lega luar biasa ! Hehe. Selesai tragedi tersebut saya langsung duduk
menenangkan diri, beberapa menit kemudian semua finalis memasuki panggung untuk
opening number di Grand Final Putra Putri Batik Nusantara 2014 !